
Artikel | Romo
Ilmu psikologi memuat cakupan yang cukup luas meliputi pemikiran manusia, perilaku, perkembangan, kepribadian, emosi, motivasi dan lain sebagainya.
Akal dan pikiran yang dikaruniakan kepada diri kita seharusnya membantu kita lebih memahami sesuatu melalui prose belajar.
DGNews| Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang Kolot dikenakan atribut “berkepribadian Keras Kepala”.

Istilah kepribadian sering digunakan untuk menggambarkan identitas diri atau jati diri. Menurut Hall & Lindzey dalam buku Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan mengemukakan bahwa kepribadian adalah Kecakapan sosial (social skill), Kesan yang ditunjukkan seseorang terhadap orang lain. Terbentuknya kepribadian setiap individu dipengaruhi oleh faktor- faktor biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, dan pengalaman-pengalaman.
Perbedaan karakter dan kepribadian itu apa?. Sementara karakter dan kepribadian keduanya digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang, keduanya memeriksa aspek yang berbeda dari individu tersebut. Kepribadian seseorang lebih terlihat, sedangkan karakter seseorang terungkap dari waktu ke waktu, melalui berbagai situasi, seperti disadur dari Positivepsychology. Setiap orang selalu berbeda antara satu sama lain, karena pada dasarnya setiap orang memiliki jalan dan cara masing-masing dalam menjalani, menyesuaikan diri, dan mengatasi tantangannya. Lebih khusus lagi, seseorang berbeda dalam keinginan, motivasi, tujuan, cita-cita, nilai hidup, kebutuhan, dan alasan.
Ada beberapa tipe karakter manusia menurut psikologi yang bisa kita jadikan bahan renungan yaitu :
a. Tipe Sanguinis
Orang yang memiliki kepribadian sanguinis sering terkait dengan kecenderungan mereka dalam bersosialisasi, berpetualang, mencari kesenangan, dan menghadapi tantangan. Selain itu, tipe kepribadian ini juga ditandai oleh beberapa ciri khas seperti: Mudah Bergau; Aktif; Optimis; Impulsif; Humorois; Ekspresif; Kompetitif.
b. Tipe Melankolis
Orang dengan tipe kepribadian melankolis sering memiliki karakter yang lebih tertutup, analitis, dan cenderung berkomunikasi secara faktual. Mereka cenderung membutuhkan informasi yang lengkap, waktu untuk berpikir, dan perencanaan yang detail agar bisa beroperasi dengan efektif. Beberapa ciri khas dari tipe ini antara lain: Sangat Detil; Sensitif; Cemas jika sedang berada di lingkungan yang baru; Cenderung introvert; Mudah curiga; teliti.
c. Tipe Plegmatis
Orang dengan tipe kepribadian ini umumnya lebih santai, tenang, dan dapat dikatakan mudah bergaul. Mereka memiliki niat yang baik dalam hal empati dan perhatian terhadap orang-orang di sekitar mereka. Namun, mereka cenderung menyembunyikan emosi sejati mereka dan mudah untuk berkompromi. Beberapa ciri khas dari tipe kepribadian ini antara lain: Tenang/Kalem; Setia; Cenderung menghindari konflik; Senang menolong sesama; Sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru.
d. Tipe Koleris
Tipe kepribadian terakhir adalah koleris, yang sering terlihat pada orang yang memiliki ambisi tinggi, kompetitif, dan berfokus pada tujuan. Orang dengan tipe ini juga dikenal sebagai individu yang tegas dalam tindakan mereka. Beberapa ciri lain yang dapat diamati dari tipe kepribadian koleris antara lain: Cerdas; Analitis dan logis; Tidak terlalu suka basa-basi; Konsisten; Percaya diri; Mandiri; Kreatif.
Membahas tentang kepribadian yang apatis dan egois serta selalu berprasangka buruk kepada lingkungannya tentunya akan mempengaruhi kejiwaan yang membuat pola pikir tersebut menjadi karakter yang kurang baik dalam bersosialisasi di masyarakat.
Ada 5 Cara Membentuk Kepribadian Yang Baik
1) Hargai Diri Sendiri
Banyak orang dewasa yang kemudian tumbuh menjadi personal yang kurang baik dari segi kepribadian dan karakternya disebabkan karena dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
Kekecewaan tersebut bisa berasal dari keinginan dan cita-cita yang tidak terwujud, kurang menerima kondisi diri sendiri dan masih banyak lagi. Sekarang saatnya kamu menghargai diri sendiri sebagai sebuah cara membentuk karakter yang baik. Terima kekurangan diri sebagai bentuk kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Sadari bahwa diri kamu memiliki keterbatasan sehingga tidak selalu harus menjadi sempurna. Hargai kegagalan sebagai sebuah jalan menuju kesuksesan di lain waktu.
2) Belajar Mempunyai Prinsip Yang Kuat
Orang yang disebut memiliki kepribadian yang baik adalah mereka yang berkarakter kuat. Itu bisa diartikan sebagai seseorang yang tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain karena memiliki prinsip yang kuat.
Prinsip yang dimaksud tentu saja adalah sesuatu yang sifatnya positif dan membangun diri pribadi kamu. Mulailah dari sekarang untuk selalu belajar dan memahami apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang terlarang untuk kamu.
Misalnya kamu tahu minuman keras itu tidak boleh dikonsumsi karena memabukkan dan memicu perbuatan yang dekat dengan kejahatan. Nah, kamu harus memegang prinsip tersebut dengan kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang dan lingkungan yang sering mengkonsumsi minuman keras.
Pelajari norma yang berlaku di dalam masyarakat dan bagaimana kamu harus bersikap agar kamu tahu bagaimana bagaimana cara membentuk kepribadian yang baik tersebut.
3) Kenali Dan Kendalikan Diri
Cara yang ketiga adalah kenali bagaimana diri kamu yang sebenarnya, apa yang kamu sukai, apa yang membuatmu semangat belajar dan sebagainya. Hal tersebut berlaku juga sebaliknya yaitu hal-hal apa saja yang membuat kamu merasa tidak nyaman, malu dan tidak percaya diri terutama di depan orang lain.
Setelah mengetahui dan mengenali diri kamu sendiri dengan baik maka kamu akan lebih mudah mengendalikan perasaan-perasaan negatif seperti rasa malu, tidak pede dan sebagainya. Kendalikan dan alihkan perasaan negatif tersebut pada kegiatan yang kamu sukai dan bermanfaat misalnya latihan karate.
4) Perbaiki Masa Lalu.
Salah satu cara membentuk karakter yang baik adalah menerima dan memaafkan semua yang kurang baik pada diri kamu di masa lalu.
Semua orang pernah membuat kesalahan dan berhak mendapatkan kesempatan kedua. Lakukan yang terbaik untuk masa depan kamu dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.
5) Terus Belajar.
Kepribadian seseorang bisa berubah seiring berjalannya waktu ketika dia berhenti belajar tentang hal-hal baik dalam kehidupan.
Oleh sebab itu agar kamu bisa selalu menjaga kepribadian baik dalam diri teruslah belajar tentang kebaikan yang ada di dalam kehidupan ini.
Membangun pola pikir positif thinking dapat di lakukan dengan mencari lingkungan yang sehat dengan komunitas yang aktif positif dan produktif agar kebiasaan berpola pikiran negatif atau berprasangka buruk yang tertanam di otak dapat tergerus oleh suasana lingkungan yang baik sehingga berjalannya waktu secara phsykologis alam pikiran kita akan menjadi positif.

