Mapolda (DIY) Gelar Acara Wiwitan Pasa 2024 Di Yogyakarta Gandeng 160 UMKM

Yogyakarta | Agenda pembukaan Wiwitan Pasa berlangsung meriah. Secara simbolis Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., membuka Wiwitan Pasa II di halaman Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (7/3).  juga turut dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X , Kapolda DIY Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., Forkopimda DIY, serta jajaran Pejabat Utama TNI-Polri.di halaman Polda DIY, Sleman, Yogyakarta. Di acara pembukaan Wiwitan Pasa  Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Sri Sultan dengan memainkan mainan tradisional othok-othok dan diikuti tamu undangan.  

Tema Wiwitan Pasa kali ini adalah “Gandeng Renteng – Kumandange Pasar” yang bermakna ajakan saling kerjasama dan menghargai untuk menuju kerukunan serta mengumandangkan kerja produktif. Diketahui Wiwitan Pasa merupakan acara yang menghadirkan pameran kesenian melalui stand kuliner, barang antik, seni rupa, dan seni budaya lainnya. Acara ini merupakan sarana merajut kembali keharmonisan seni budaya, religi, dan ekonomi dengan tujuan melesatarikan kebudayaan nusantara.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, dalam sambutannya mengatakan kegiatan Wiwitan Pasa ini merupakan wujud ikhtiar dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H. Wiwitan Pasa kali ini mengajak untuk saling kerja sama dan menghargai untuk menuju kerukunan serta mengumandangkan kerja produktif.

Tampak Kapolri memakai Blangkon diacara Wiwitan Pasa II sebagai simbolis kebanggaan masyarakat yogyakarta. Dengan kehadiran Kapolri diacara tersebut yang digelar pameran kesenian melalui stand kuliner, barang antik, seni rupa, dan seni budaya lainnya menjadi tambah semakin semarak.

“Kegiatan ini merupakan manifestasi terhadap sinergitas seni budaya, religi, dan perekonomian yang diharapkan mampu menjadi ajang partisipasi bagi kita semua, mahasiswa, pemusik jalanan, penggiat budaya, dalam melestarikan budaya adiluhung serta dalam rangka turut menjaga karya para pelukis dan fotografer di Yogyakarta,” kata Suwondo

Gandeng Renteng – Kumandange Pasar menjadi momentum dalam menumbuhkan saling kerjasama dan menghargai untuk menuju kerukunan serta mengumandangkan kerja produktif dan diharapkan dapat menjadikan media strategis membangun kerukunan dan silaturahmi di masyarakat. Yogyakarta merupakan daerah istimewa yang banyak menyimpan sejarah besar.

Suwondo menyampaikan, Wiwitan Pasa ini menjadi sebuah media ekspresi masyarakat dari berbagai kalangan seni, budaya, serta sebagai media peningkatan ekonomi masyarakat melalui UMKM. “Wiwitan Pasa 2024 ini terdiri dari pasar kangen, pameran seni rupa, dan juga kegiatan seni yang diisi oleh para mahasiswa,” imbuhnya.

“Harapannya acara ini bisa menghidupkan kegembiraan bersama masyarakat dari semua kalangan melalui seni dan budaya,” ungkap Suwondo.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *